Pikiranku merekamnya
Selepas langit barat daya
Missouri menggelap
Alicia mendekapku lekat-lekat
“Aku takut,” katanya
Lalu kuyakini diri ini
berani
Rumah-rumah tiba-tiba
terbang
Pepohonan tercerabut melayang
Orang-orang tunggang
langgang
Alicia menjerit, “Aku tak
mau mati, Nick.”
Orang-orang pula memekik, “Ampuni
aku, Tuhan!”
Angin mengaum seperti haus
memangsa
Berputar, menggulung-gulung, bergemuruh, bergetar, menjelanak hingga dasar
Lutut terasa lemas begitu
saja
Ingin lunglai bersimpuh, tapi
Alicia merintih
Dan itu cukup membuatku tetap berdiri meski tertatih
Kukira hidup ini hanya
seperti alegori sempurna
Tapi ternyata, ironi melancut pula di dalamnya
Aku tak takut kematian,
pikirku kala itu
Tapi kini aku memahami dalam
sanubari
Ketakutan sebenarnya adalah kenyataan berpisah dengan Alicia
Kini aku telah menjadi elang
Namun hanya serupa bayang-bayang
Pula mata tak tajam, walau
mengernyit, kendati menyipit
Untuk melacak ruam kenangan dari
ketinggian
Dan berharap menemukannya dalam
kehidupan
Detik-detik itu begitu jelas
Saat ia terlepas dari
rengkuhanku
Alicia memejam, lantas terempas
ke daratan
Sedang aku jauh mengangkasa
Menjadi elang yang
terbang setinggi-tingginya
Terinspirasi dari: Tragedi Tornado Joplin Missouri 2011
YAAAA!!! this is your best poem so far! Anda sudah sangat semakin jauh di depan, tak hanya cerpen, tapi puisi juga *melipirperlahan*
BalasHapusAh, Serli terlalu memuji berlebihan >.<
HapusIYAAAA *gasante* dari beberapa puisi yang pernah kubaca, bahkan puisi yang keroyokan kemarin. Aku tetap pada puisi ini!
HapusAaaak, makasih Serli :D
Hapus