Mungkin saja putus cinta itu suatu hal yang biasa aja. Tapi permasalahannya kalo ada pernyataan gini "Tapi aku sudah terlanjur sayang bgt sama dia". Yaps itulah masalah terbesarnya. Begitu juga dengan ane, walau udah putus, tetep aja ngikhlasin itu sulit. Mungkin hal tersebut dikarenakan seringnya terjadi kontak emosional secara rutin. Yang kata orang Jerman bilang, Witen tresnen Jalaren Saken Kulinen...
Tapi kemudian ane berpikir dalam sisi lain dengan logika ane. Ane g lebih dari seorang pengecut jika ane g bisa ikhlas. G lebih juga dari seorang pecundang yang hanya diam meratap melawan pahitnya kehidupan. Cinta datang secara tiba2. Tapi hilangnya emang juga tiba2. Yang bener2 g bisa di ilangin adalah perasaan sayang. Sampai kapanpun, tetap akan ada rasa sayang yang tersimpan rapi di dalam bilik hati. Walaupun juga semua hanya tinggal kenangan.
Waktu terus berlanjut. Hari ke depan tak tau apakah semakin berat atau semakin ringan? Ane juga g tau masalah apa yang akan menanti. Yang jelas, pasti akan datang suatu masalah. Apa jadinya jika ane hanya bisa diam menetap dalam sebuah posisi. Yang ada hanya rasa sakit yang tertinggal, kekecewaan yang terus menghantui, dan jiwa pengecut dan pecundang yang menghakimi. Tak bisa jika ane cuman bisa mikirin masalah cinta. Yang secara sadar, ane pikir emang g ada habisnya ngomongin soal cinta.
Hari ke depan Insya Allah masih panjang untuk di lalui. Ane detik ini mendeklarasikan diri bahwa ane udah ikhlas. Terlalu bodoh untuk berpikiran terus menerus tentang patah hati. Yang ada hanya sakit yang terus menyiksa. Jodoh siapa yang tau. Dan apa boleh buat Ketika Takdir Berkata Lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar